Tolak dijual Rumah Tua di Halaman Thamrin Executive Residence Ditawar 2,5 Miliar

rumah tua di halaman thamrin executive residende
rumah

Ada pemandangan yang tidak biasa di halaman apartemen Thamrin Executive Residence, Jakarta Pusat. Di balik menjulangnya gedung tinggi, berdiri sebuah rumah tua. Dari kejauhan hanya terlihat genteng batu bata merah tak terawat.

Bagunan rumah tua ini menjadi viral karena satu-satunya tempat tinggal yang tersisa di halaman apartemen Thamrin Executive Residence. 


Berikut sejumlah fakta rumah di halaman apartemen Thamrin Executive Residence:


Pihak Apartemen Thamrin Tawar Rp2,5 M tapi di Tolak Pemilik Rumah

Rumah Tua di Jakarta



Chairul Bahri, suami Elis Menuturkan bahwa, pihak apartemen pernah merayu Elis supaya merelakan rumahnya. Namun, bujukan rayu pihak apartemen berjalan alot. Elis tetap kukuh tidak menjual rumahnya itu dan tinggal di sana bersama keluarga dengan dalil warisan tanah nenek moyang. Hingga akhirnya, pihak apartemen tetap mendirikan gedung pencakar langit tersebut.

Pihak apartemen sempat menawarkan supaya Elis menjual rumahnya dengan tawaran dua pilihan. Uang Rp2 miliar lebih atau ditukar dua unit apartemen. Elis tidak goyang terhadap tawaran menggiurkan itu. Dia kebal dari bayang-bayang apartemen yang cukup mewah di dekat rumahnya.

"Itu Rp2,5 M (pernah) kayaknya (ditawar) atau tuker apartemen," kata Chairul yang berusia 72 tahun itu. di kutip dari laman merdeka.com

Di kesempatan lain, Elis mengatakan dengan nada lantang, dia tetap tak tunduk terhadap para cukong tajir. Tetap memastikan bertahan di rumah petaknya itu. Dia kemudian menyinggung 'kandungan' sangat berharga yang berada di rumahnya. Misteri itu adalah alasan kuat Elis ogah angkat kaki.

"Saya buat apaan harta, tanah saya banyak, rumah saya banyak, tapi saya lebih cinta sama rumah ini," kata Elis di kesempatan terpisah.


Rumah Warisan

Halaman Thamrin Executive Residence



Elis menegaskan tidak akan menjual rumahnya. Hal ini karena, tanah milik keluarga hingga diwariskan kepadanya.

"Nenek moyang saya di sini, dari ibu saya orang sini, tapi bapak saya keturunan darah biru," kata Elis yang mengenakan jilbab hitam.

Tanah tersebut dulunya perkampungan. Belum ada listrik, hanya mengandalkan obor. Pribumi dan warga pendatang tinggal di kawasan tersebut. Pengembang mulai melirik sekitar tahun 2005. Meminta tanah dijual. Kalau tidak digusur. Area tersebut rata dengan tanah sekitar 2009-2010. Apartemen mulai berdiri.

Namun, Elis tetap pasang badan, tak rela warisan keluarga dibayar uang. "Lama-lama warga takut, jual dengan harga semurah-murahnya," ucap Elis.

"Sampai tumpah darah saya ya, sampai kematian saya, saya tetap di sini. Ini tanah tumpah darah saya dari turun menurun, ini tanah warisan, hak milik saya, jadi saya tetap di sini, enggak bakal pindah dari sini," ujar Elis.


Alasan Tidak Jual Rumahnya

Halaman Thamrin Executive Residence


Elis menyebut ada sesuatu yang berharga di bawah tanah rumahnya. Sangat rahasia. Elis menyebutnya 'kandungan'. Namun dia tidak membeberkan kandungan apa yang dimaksud.

"Saya buat apa harta, tanah saya banyak, rumah saya banyak, tapi saya lebih cinta sama rumah ini, karena saya mau memperbanyak amal. Sekali hidup saya, enggak ada saya mau tinggali rumah ini selangkah pun," ujar Elis.



Berhubungan Baik dengan Pengelola Apartemen

Halaman Thamrin Executive Residence



Walau tinggal di belakang apartemen Thamrin Executive Residence, suami Elis, Chairul Bahri mengaku memiliki hubungan baik dengan pengelola apartemen. Pengelola apartemen juga kerap memberikan kemudahan bagi keluarganya.

"Selama ini baik-baik, kita sudah dikasih akses jalan," ungkap Chairul.

Pihak pengelola apartemen juga membebaskan keluarga Elis dan Chairul untuk masuk ke rumahnya melalui akses jalan depan apartemen tanpa dikenakan biaya. Bahkan, pihak pengelola sempat membiarkan keluarga Elis menggelar tikar untuk berkumpul dengan keluarga saat hari raya Idul Fitri.

"Malahan saya boleh gelar tikar di sini," ujarnya.

Dia juga sempat ditawari pekerjaan oleh pihak pengelola apartemen. Namun, pekerjaan itu ditolak.



Akan Dialiri Air PAM

Halaman Thamrin Executive Residence



Elis yang tinggal bersama suami Chairul Bahri dan anaknya, hidup dalam kesulitan. Salah satunya kesulitan memperoleh air bersih. Setiap harinya, Chairul harus mengangkut 20 galon berisi air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Chairul menuturkan, masalah pemasangan air bersih yang berada di belakang apartemen Thamrin Executive Residence sudah selesai. PDAM akan segera memasang air bersih di rumahnya jika sudah ada kesepakatan antara dia dan pihak pengelola apartemen. Chairul hanya tinggal menunggu jadwal pemasangan saja.

"PAM tadi buat pernyataan kalau berencana pasang sambungan baru di sini. Kami sudah dikasih rancangannya pagi tadi. Saya tidak tahu kapan mulai dipasang," kata Bahri kepada Liputan6.com, Minggu (22/9). [merdeka.com/dan]
Previous article
Next article

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel