genset
listrik padam
plasa millenium
Listrik Padam, plasa Millenium medan "Buang" Rp 4,67 Juta prrhari untuk Genset Perjam
Tuesday, February 11, 2014
Edit
Pasca pemadaman listrik bergilir yang dilakukan PLN di sejumlah wilayah Kota Medan, pengelola pusat perbelanjaan terpaksa mengaktifkan genset untuk tetap menghidupkan penerangan dan fasilitas bertenaga listrik.
Tak tanggung, Marketing Manager Millenium ICT, Machruzar mengakui pihaknya menggunakan solar sebanyak 425 liter per jam untuk menghidupi tenaga listrik disana.
Dengan harga solar sekitar Rp 11 ribu dan pemadaman hingga empat jam sehari, berarti Millenium ICT harus merogoh kocek tambahan sebesar Rp 4.675.000 setiap jam atau sekitar Rp 18.700.000 perhari untuk menghidupi gensetnya. Itupun kalau PLN hanya memadamkan listrik empat jam perhari.
Meski harus merugi Rp 18,7 juta perhari untuk genset karena pemadaman listrik bergilir, namun Millenium ICT Medan memastikan para tenant yang menyewa tidak akan dikenakan biaya tambahan. Hal ini, kata Marketing Manager Millenium ICT, Machruzar, merupakan risiko yang harus ditanggung pihak pengelola pusat perbelanjaan.
“Tidak akan ada biaya tambahan yang dikenakan ke tenant. Ini sudah risiko pusat perbelanjaan. Harusnya PLN yang lebih memikirkan,” katanya kepada Tribun, Senin (10/2) di Medan.
Tak tanggung, Marketing Manager Millenium ICT, Machruzar mengakui pihaknya menggunakan solar sebanyak 425 liter per jam untuk menghidupi tenaga listrik disana.
Dengan harga solar sekitar Rp 11 ribu dan pemadaman hingga empat jam sehari, berarti Millenium ICT harus merogoh kocek tambahan sebesar Rp 4.675.000 setiap jam atau sekitar Rp 18.700.000 perhari untuk menghidupi gensetnya. Itupun kalau PLN hanya memadamkan listrik empat jam perhari.
Meski harus merugi Rp 18,7 juta perhari untuk genset karena pemadaman listrik bergilir, namun Millenium ICT Medan memastikan para tenant yang menyewa tidak akan dikenakan biaya tambahan. Hal ini, kata Marketing Manager Millenium ICT, Machruzar, merupakan risiko yang harus ditanggung pihak pengelola pusat perbelanjaan.
“Tidak akan ada biaya tambahan yang dikenakan ke tenant. Ini sudah risiko pusat perbelanjaan. Harusnya PLN yang lebih memikirkan,” katanya kepada Tribun, Senin (10/2) di Medan.
Previous article
Next article