Mesin Jahit Manual (listrik) Merek Butterfly pesaing standard dan singger

Belakangan ini, menjahit bukan saja menjadi keterampilan kaum perempuan / ibu-ibu, bahkan kaum adam (laki-laki) juga sudah terampil untuk menggunakan mesin jahit, karena kedepannya, mesin jahit bukan lagi barang yang sudah untuk di dapatkan dan di gunakan, semakin cangihnya teknologi membuat para pengguna pun semakin gampang untuk menggunakannya.


memang dahulunya, para penjahit yang membuka toko taylor (tukang jahit baju) adalah kaum laki-laki, karena keterampilan ini sudah di jadikan profesi untuk menghidupi keluargannya. dan bahkan jika tokonya sudah terkenal dan penjahitnya sudah berpengalaman dan kualitas bahan dan jahitnnya pun baik, Upah (harga jahit) nya pun smakin mahal.

bisa anda bayangkan berapa kira kira untuk upah menjahit 1 stel (1set jas pria)?. ya... mungkin salah mungkin juga benar yang anda pikirkan.. harga upah jahit kisaran aling murah 1.5 jt  sampai 10 juta rupiah. bahkan harga ini hanya untuk masyarakat sipil (bukan artis), kalau artis pasti berbeda..

Nah.. kira kira untuk merek mesin jahit yang paling banyak digunakan masyarakat menengah ke bawah apa yah?.

pasti jawabnya berbeda-beda, ada yang bilang, singer, stadard, janome, dan butterfly. nah... menurut saya yang  paling banyak digunakan oleh masyarakat umumnya urutan nya adalah mesin jahit merek singer, standard dan butterfly.  karena dari segi harga pun buterfly lah yang paling murah.

Okeh...

Ada yang mau tahu sejarah mesin jahit?. ini nih sejarahnya..

Berbicara tentang merek mesin jahit tentunya tak bisa dilepaskan dari sejarahnya. Konon sejarah mesin jahit berawal pada tahun 1755 saat ditemukan sebuah jarum yang khusus digunakan untuk sebuah mesin.
Namun sejak itu, berbagai upaya membuat sebuah mesin jahit yang dapat digunakan untuk menyambung atau mengikat dua kain dengan pola ikatan benang mengalami pasang surut. Ada sebuah penemuan namun ternyata tidak bisa diaplikasikan.

Pada tahun 1790, Thomas Saint mendaftarkan paten mesin jahit temuannya. Namun uniknya, konsep dalam paten itu ternyata tidak bisa dipraktekkan. Pada tahun 1810, sebuah mesin jahit khusus untuk membuat topi ditemukan seorang berkebangsaan Jerman, yaitu Balthasar Krems. Namun kabarnya temuan inipun kurang dapat dioperasikan dengan baik sehingga konsepnya dilupakan orang. Pada tahun 1818, dua orang berkebangsaan Amerika Serikat, yaitu John Adams Doge dan John Knowles, juga mencoba membuat mesin jahit namun juga gagal saat digunakan.

Sebuah mesin jahit yang dapat berfungsi dengan baik berhasil ditemukan pada tahun 1834 oleh Walter Hunt. Namun perkembangan penemuan mesin jahit secara menyolok terjadi di Amerika pada sekitar tahun 1850-an saat Elias Howe dan Isaac Singer berebut hak paten atas mesin jahit temuan mereka. Sejak saat itu, mesin jahit dengan bentuk jarum berlobang di ujungnya dibuat secara massal.

Okeh.. ada pertanyaan?.


Sekian.

Anda punya kisah inspirasi (cinta, pernikahan, persahabatan, keluarga, dll) atau punya tips keren seputar apa saja? Silakan kirim ke [email protected]

Jika menurut anda informasi ini sangat berguna bagi orang lain, dan mungkin dapat menolong dia, tolong sebarkan atau bagikan melalui facebook twitter atau google plus yah.. :)


Share your story and let's help others :)



Previous article
Next article

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel