TIPS MEMASANG POMPA AIR

Memasang pompa air memang tidaklan susah, namun bagi Anda yang kurang ahli atau takut terjadi hal yang tidak diinginkan ada baiknya minta kepada tukang atau orang lain untuk membantu memasangnya. Pemasangan yang salah selain berakibat tidak maksimalnya fungsi pompa air sendiri juga bisa berakibat fatal seperti pompa cepat rusak atau malah tidak berfungsi sama sekali. Jadi solusi mudahnya serahkan pada ahlinya.

Namun bila di daerah Anda tidak ada yang bisa memasang pompa air maka artikel ini mudah-mudahan memberi masukan untuk Anda agar dapat memasang pompa air secara baik dan benar.

Berikut beberapa hal dan langkah-langkah yang perlu Anda lakukan dalam memasang pompa air seperti yang baca dalam postingan salah satu forum online, silahkan disimak :

    Bila tegangan listrik di kawasan kurang stabil, pergunakan stabilizer tegangan listrik untuk menghidupkan pompa. Tempatkan pompa sedekat mungkin dengan sumber air, dengan memperkecil jarak pipa hisap (suction) akan menambah daya semburan pipa dorong (discharge). Jika hal ini tidak memungkinkan karena pertimbangan ruangan, jarak maksimal pipa dari sumur pompa dibatasi sesuai tinggi hisapnya (suction lift).
    Penempatan pompa harus terlindung dari panas, hujan dan genangan air, dan memiliki sirkulasi udara yang cukup.
    Tempatkan di tempat yang mudah untuk diperiksa jika ada masalah. Dudukan pompa haruslah kuat untuk mencegah kemiringan setelah beberapa tahun dipakai.
    Kurangi jumlah tikungan dalam sambungan pipa untuk mencegah kebocoran dalam instalasi pipa. Sekaligus meminimalkan hambatan tenaga.
    Pasang klem2 pipa dengan baik untuk mencegah tekanan berlebihan pada mesin.
    Pasang pipa dari pompa secara vertikal ke dalam sumur dengan jarak ujung pipa ke dasar sumur minimal 30 cm, dan ujung pipa terendam di dalam air.
    Pompa otomatis yang dipasang untuk menyalurkan air ke toran dengan sumber air dari sumur atau bak penampung di bawah, jarak vertikalnya tidak boleh lebih dari tekanan on pada pressure switch (alat pada tangki pompa yang secara otomatis mesin bila keran ditutup). Misalnya, pressure switch on/off = 1.1 ~ 1.8 kgf/cm2. Itu artinya pressure switch on adalah 1.1 kgf/cm2 atau setara dengan 11 meter. Jadi, jarak vertikal antara pompa dan toran tidak boleh lebih dari 11 meter.
    Tidak boleh ada kebocoran pada instalasi pipa, baik pipa hisap maupun pipa distribusi (dorong). Karena itu pemasangan, penyambungan, dan pengeleman pipa harus dilakukan secara seksama dan benar. Terutama untuk pipa hisap, akibatnya debit air bercampur udara, memancing terus setiap kali menghidupkan pompa atau bahkan air tidak mengalir sama sekali. Sedangkan untuk pipa dorong resiko paling jelek terjadinya kelembaban pada dinding/ruangan tetapi air tetap jalan.
    Pipa hisap harus dipasang horizontal/miring mendaki menuju ke pompa untuk mencegah udara terperangkap. Keadaan seperti ini akan mengurangi debit air yang keluar.
    Sebaiknya memasang kawat arde ke dalam tanah untuk menghindari kecelakaan akibat kejutan listrik.

Sekian postingan Tips memasang Pompa Air, semoga bermanfaat untuk Anda dalam menjaga dan merawat pompa air agar dapat bertahan lama. sumber
Previous article
Next article

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel